Pages

GRAZY BOS!!! Menghukum Karyawan Dengan Tidak Wajar Karna Omset Tidak Mnecapai

Berita Online - Sebagai hukuman atas kinerja para karyawannya yang tak memenuhi target penjualan, sebuah perusahaan di China menghukum bawahannya dengan memaksa mereka memakan buah pare yang masih mentah.



Menurut Leshang Decoration Corporation, hukuman tersebut diberikan kepada 40 karyawannya karena target penjualan per minggunya jauh di bawah harapan. Parahnya lagi kalau ada salah satu pekerja memuntahkan pare tersebut, maka ia wajib memakan lebih dari satu sayur yang rasanya pahit tersebut.

Agen Dewa Poker

"Ini sebuah cara untuk memotivasi karyawan yang tidak produktif agar lebih keras lagi bekerja. Sehingga di masa yang akan datang, mereka tidak perlu makan sayuran pahit," kata perusahaan yang berbasis di Chingqing, Tiongkok itu, seperti dilansir dari
Beberapa foto saat para pekerja dipaksa makan pare ini tersebar melalui internet dengan judul "Hukuman Tersadis Sepanjang Sejarah" dan menjadi viral.Kepada wartawan setempat, salah satu karyawan yang dihukum menceritakan pengalaman pahitnya tersebut.

Poker Online Terpercaya

"Saya bahkan sampai cegukan ketika dipaksa memakan pare yang rasanya sangat pahit," tutur salah satu pekerja yang terkena hukuman.



"Sementara saya dipaksa untuk menahan diri dan diminta untuk tidak meludahkannya," lanjut lainnya. Berdasarkan pengakuan salah satu pekerja di Leshang Decoration, perusahaan ini sebelumnya  pernah memberlakukan bentuk hukuman yang sama di masa lalu. Seperti squat, push-up hingga berjalan mengelilingi kantor hingga dua atau tiga kali.

Agen Ceme Online Terpercaya

Namun saat merasa pekerjanya mulai terbiasa dengan hukuman yang diberikan, para manajer mulai mencari cara untuk menghukum karyawannya yang tidak produktif agar kapok. Melihat para karyawannya mulai terbiasa dengan hukuman yang diberikan, beberapa manajer mulai berpikir untuk membuat sebuah hukuman anyar yang lebih 'memalukan.

Poker Online Uang Asli

Kali ini, mereka membeli buah pare dengan harga 2,5 yuan per kilogram dan memberi makan pekerjanya setiap minggu jika target penjualan selalu turun. Alih-alih bisa meningkatkan kinerja karyawannya, itu justru mendorong 50 persen memilih berhenti bekerja.
Dilansir dari Shanghaiist.com, seorang karyawan wanita menuturkan beberapa alasan mereka berhenti kerja. "Ketidakmampuan untuk memenuhi harapan, tekanan tinggi, berpenghasilan rendah dan yang paling penting dibuat malu dengan dihukum di depan rekan kerja."

No comments:

Post a Comment